Merek Dagang
A.
Pengertian Merek
Perkembangan dunia
industri dan perdagangan semakin meningkatkan kesadaran para pelaku bisnis akan
pentingnya Merek. Bahkan karena pertimbangan merek pula yang menyebabkan
Salim Group (holding company terbesar
di Indonesia) berani membeli merek Bimoli senilai Rp. 25 Miliar dari Sinar Mas.
Salim Group juga memborong beberapa merek yang dianggap memiliki ekuitas tinggi
seperti kopi Tugu Luwak dan kecap Piring Lombok.
Merek merupakan asset sangat bernilai yang disebut goodwill dan terpampang di neraca. Merek
pulalah yang akan memberikan revenue dimasa mendatang, sehingga kepemilikan
dan penggunaan merek harus terjamin secara hukum agar dikemudian hari tidak
timbul sengketa diantara para pihak.
Munculnya Merek dagang pada
produk dan jasa sangat penting. merek dagang adalah ditakdirkan untuk memberikan
kekhasan dan karakteristik pada paket dan layanan. Sebagai pilihan merek dagang
pengusaha memang ingin memiliki nama baik, mudah diingat, mudah diucapkan dan
enak untuk didengar. Kemudahan dan keunikan merek dagang dihitung untuk menarik
konsumen pada produk atau jasa yang ditawarkan. Merek dagang seperti "Gucci",
"Louis Vuitton",
"Cartier" dan
"Salvatore Ferragamo"
adalah {populer [merek dagang]} tengah-tengah anak muda dan wanita kaya.
Membawa "Louis
Vuitton", "Cartier" atau "Gucci",
sementara tas belanja di mal pasti merupakan prestise bagi masyarakat tertentu
dan predikat sebagai orang kaya bisa diperoleh oleh mereka.
Jadi untuk
pengusaha merek dagang adalah suatu hal yang penting. Sebuah merek dagang dapat
diinterpretasikan dalam banyak fitur dan itu tergantung pada bagian mana ia
sedang dilihat. Oleh karena itu rutin jika merek dagang adalah berpotensi
menciptakan konflik hukum.
Sebuah merek dapat membuat pelanggan lama menjadi pelanggan masa lalu yang kaya
dan kaya tetapi sebaliknya juga bisa menurunkan dan membuat seseorang menjadi
sangat miskin.
Konflik dibawa ke Pengadilan Niaga adalah
salah satu contoh di mana seseorang file gugatan yang lain sementara orang
berpendapat bahwa / nya ciri khasnya adalah membuat dilanggar oleh pihak lain
dan setelah itu merusak persembahan atau layanan yang ditawarkan oleh
diasumsikan orang. Dalam banyak kasus alasan untuk tuntutan hukum didasarkan
pada "keberadaan kesamaan dasar atau seluruh" antara paket satu pihak
kepada orang lain. Namun dalam hal ini juga sulit bagi kita untuk menentukan
apakah merek dagang tertentu adalah investasi serupa di lain atau tidak.
Berdasarkan hal
tersebut diatas maka kami sebagai konsultan Merek dan Hak Kekayaan Intelektual
(HKI) mengingatkan kepada perorangan maupun perusahan untuk segera mendaftarkan
merek dagang / jasa untuk menghindari sengketa dikemudian hari.
Berikut ini adalah
contoh merek dagang yang mempunyai kesamaan:
1. Produk Handphone merek Blackberry dan
Blueberry
2. Produk motor Honda CBR 150 dengan
Minerva 150
3. Produk wafer stick nyam-nyam dengan
yan-yan
4. Produk Sepatu Honda CBR 150R dan Minerva
R150SE
5. Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga dan
Larutan Penyegar Cap Badak
6. Produk kopi kemasan antara white
coffee dengan white koffie
7. Produk minuman Coca-Cola dan Kola Kola
8. Produk baterai antara Panasonic dengan
panasuper
9. Motor produksi PT Astra Honda Motor
merek Karisma 125 cc dan motor produksi PT Tossa Shakti
bermerek Krisma
bermerek Krisma
10. Produk minuman dalam kemasan Aqua dan
Aqualiva
11. Produk Tupperware dan Tulipware
12. Produk helm merek Ink dan Inx
13. Produk minuman Teh Sosro dan produk
minuman sachet Teh Sisri
B.
Analisis
Honda CBR 150R Versus Minerva R150SE
Dapat dilihat bahwa produsen pemilik
merek motor Minerva R150SE beritikad sangat tidak baik. Minerva R150SE ingin
mendapat keuntungan dengan cara membonceng produk Honda CBR 150R. Jika dilihat
dari merek produknya saja konsumen bisa saja tertipu antara merek Honda CBR
150R dan Minerva R150SE, apalagi produk tersebut juga mencontek seluruh
spesifikasi yang ada.
Konsumen akan berpikir kalau produk Minerva R150SE adalah salah satu
produk yang dibuat oleh perusahaan Honda CBR 150R. Sudah jelas bahwa produk Minerva
R150SE melakukan pelanggaran atas Hak Kekayaan Intelektual dan Hak Merek.
Walaupun produk Minerva R150SEsudah
terdaftar di Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Kementerian Hukum dan HAM
sehinga sama-sama mendapat perlindungan hukum tidak sepatutnya produsen
tersebut mencontek seluruh spesifikasi yang ada, karena hal tersebut jelas bisa
merugikan Honda CBR 150R.
Selain itu, dampak lain juga bisa
disebabkan oleh produk Minerva R150SE ini. Konsumen yang mengira produk Minerva
R150SEmerupakan produk keluaran Honda CBR 150R bisa saja tidak mempercayai lagi
produk Honda CBR 150R yang asli. Hal ini bisa saja disebabkan kualitas dari
produk Minerva R150SE tidak setara dengan produk Honda CBR 150R asli.
Semoga perlakuan plagiat dari produsen
Minerva R150SE tidak terulang lagi, karena sudah jelas dapat merugikan produsen
yang sudah memiliki Brand ternama.
SULIT membedakan lihat Minerva R150SE nyempil di deretan Honda CBR
150R. Githu juga sebaliknya, kalo liat Honda CBR 150R di antara deretan Minerva
R150SE! Dari segi desain, kedua kereta besi roda dua ini macam piston
yang dibelah dua, mirip banget tampilanya. Minerva R150SE dijual dengan
banderol Rp 16 jutaan. Sedang Honda CBR 150R dilego Rp 36 jutaan. Hitunganyam,
1 : 2. Mantapnya, R150SE dan CBR 150R tetap booming dan begitu banyak diminati.
Terlebih R150SE, penjualannya tidak kalah.
kelebihan dan kekurangan dari Minerva dan CBR. Apakah punya kemiripan
selain bodi?
1. Spidometer
Jika lihat angka di spidometer, baik
itu kecepatan atau rpm sepertinya gak jauh beda sama CBR 150R. Tapi kalau
diteliti lagi lebih jauh, bagian indikator paling kanan, ada voltmeter yang
berfungsi mengukur kondisi aki.
Meski angka kecepatan dan rpm sama, tapi coba lihat indikator spido paling
kanan. Ini yang membedakan! Di CBR, indikator ini diisi petunjuk suhu mesin.
Itu karena CBR memiliki pendinginan mesin lewat radiator.
2. Pendinginan
Enggak mau ketinggalan dari CBR 150,
maka R150SE pun pakai pendingin. Tapi, kalau yang ini sih sebenarnya bukan
lebih bersifat mendinginkan mesin. Lebih kepada lancarnya sirkulasi oli. Sebab
yang dipakai adalah oil cooler bukan radiator yang berfungsi mendinginkan.
Dengan harga jual di atas Rp 30
juta, pantas jika CBR menawarkan pendingin ekstra. Yaitu, liquid cooled alias
radiator. Komponen ini bikin pengendara merasa lebih aman memacu motor dalam waktu
lama. Betul?
3. Percepatan
Mesin menganut tipe SOHC satu
silinder 149 cc, 5 percepatan. Pola gigi, layaknya motor sport tulen. Gigi 1,
tuas perseneling diinjak. Untuk menaikan ke percepatan lebih tinggi, gigi pun
tinggal dicungkel ke atas. Klek!
Ini yang bikin beda! Meski sama mengusung
kapasitas silinder 150 cc, tapi tipe mesin CBR adalah DOHC. Ya, ada dua
noken-as untuk menggerakan kinerja buka tutup klep. Makin beda lagi, motor CBU
dari Thailand ini juga sudah dilengkapi 6 percepatan.
4. Kaki-kaki
Kalau jeli, ini yang bisa
membedakan antara CBR pekgo dengan R150SE. Ya! Kalau kaki depan CBR masih
menggunakan sok teleskopik, tapi di Minerva enggak tuh! R150SE sudah pakai sok
model up-side down.
Meski kaki-kaki model teleskopik,
tapi soal lincah juga handling dan redaman, enggak kalah dengan sok model
upside down yang ditawarkan R150SE. Sekali lagi, ini yang jelas membedakan CBR
dengan ‘kembarannya’ ini.
5. Fitur
Bentuk kaki belakang, bisa dibilang
tetap mirip. Kalau tidak percoyo, silakan tengok penutup rantai. Dari bentuknya
saja sama. Bahkan, buat pengereman belakang, Minerva juga sudah mengandalkan
disk brake alias cakram.
Memang, sekilas sama. Tapi, ada
fitur lain di kaki belakang yang tidak dimiliki Minerva. Yaitu pengaman gir
belakang. Fitur ini, mencegah rantai selip ke celah gir dan arm jika tiba-tiba
puntus rantai. Fitur ini, juga diaplikasi di motor Honda terbaru di Indonesia.
Misalnya, Honda Blade 110R.
6.
Akselerasi
Tampang boleh sama dengan CBR
150, tapi kemampuan berlari jauh di bawah CBR. Meski setiap perpindahan gigi
terasa menghentak, tetap larinya tidak bisa mengimbangi CBR. Buktinya, untuk
raih kecepatan 60 km/jam Minerva 150 butuh waktu yang cukup lama, sekitar 12
detik.
Uang memang kagak bohong! Dengan
harga Rp 36 jutaan, CBR dilengkapi mesin DOHC dan handling yang benar-benar
sporty. Untuk meraih kecepatan 0 – 60 km/jam, cukup butuh waktu 4,02 detik.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar