Teknik
Reportase dengan Pengusaha
Warung
Masakan Padang
Perkenalkan nama saya brendy wastu, saya kuliah di kampus
gunadarma regional depok. Sehari-hari saya dalam perkuliahan selalu makan
masakan padang jika jam istirahat telah tiba. Dalam wawancara kali ini saya
menggunakan teknik reportase dalam penjelasannya. Berikut ini adalah wawancara
saya dengan seorang pengusaha masakan padang yang bernama Ibu Ratih. Ibu Ratih
lahir di kota Padang pada tanggal 11 Februari 1966, dan sudah berkeluarga
dengan memiliki 2 orang putra dan 1 putri. Ibu Ratih merupakan orang
perantauan, dia merantau di tanah jawa ini sudah 25 tahun lamanya, jadi sudah
cukup lama belia hidup di pulau jawa ini. Dalam kehidupan sehari-harinya Ibu
Ratih memiliki usaha warung makan padang yang telah dirintisnya selama 25
tahun. Usaha warung makan padang dipilih karena kesukaan beliau dalam masak
memasak. Berikut ini adalah wawancara saya dengan beliau:
Saya : Selamat siang bu, sebelumnya
perkenalkan nama saya brendy wastu, saya
mahasiswa universitas
Gunadarma, Jurusan Teknik industri.
Ibu
Ratih : Iya ada keperluan apa ya de
?
Saya : Maaf mengganggu waktunya
sebentar, saya ingin mewawancarai ibu.
Apakah ibu ada waktu
?
Ibu
Ratih : Oh iya boleh-boleh, mau
wawancara apa ya de ?
Saya : Saya ingin mewawancarai
tentang usaha masakan padang milik ibu,
bagaimana apakah boleh
bu ?
Ibu
Ratih : Ohh dengan senang hati de.
Saya : Apakah alasan ibu mendirikan
usaha masakan padang ini bu ?
Ibu
Ratih : Alasan saya adalah karena saya
mempunyai hobby memasak masakan
padang khususnya. Selain
itu didaerah lahir saya dulu mayoritas
lingkungannya adalah
pengusaha warung masakan padang.
Saya : Ibu mendapatkan resep masakan
tersebut diperoleh dari mana ?
Ibu
Ratih : Resep masakan padang ini
saya peroleh secara turun menurun dari nenek
moyang saya, jadi
masakan yang saya buat beraromakan khas orang minang.
Saya : Kenapa Ibu memilih usaha masakan
padang dibanding usaha lain ?
Ibu
Ratih : Karena saya berasal dari
padang dan saya ingin melestarikan kuliner kas
indonesia, khususnya
masakan padang.
Saya : Sudah berapa lama ibu
mendirikan usaha ini ?
Ibu
Ratih : Saya mendirikan usaha ini
sudah 25 tahun lamanya, semenjak saya merantau
dari Padang ke Depok de.
Saya : Bagaimana perjalanan usaha
ibu, sehingga usahanya bisa seperti ini ?
Ibu
Ratih : Pada mulanya saya membuat
warung padang yang sangat sederhana, lambat laun usaha tersebut berkembang dan
semakin berkembang. Usaha yang saya buat ini sebenarnya sudah pindah lokasi
sebanyak 2 kali. Pertama-tama lokasinya di Pal lalu pindah disebelah MAKO
Brimob dan terakhir disekitar kampus gunadarma. Dalam usaha ini terjadi pasang
surut,biasa namanya juga usaha de, hahahahah. Pasang surut usaha ini yang
paling saya rasakan adalah ketika krisis moneter menimpah Indonesia, semua
barang ebutuhan naik total. Sampai akhirnya usaha saya pada saat itu sempat
gulung tikar akibat harga bahan baku yang sangat tinggi. Tetapi saya tidak
menyerah sampai disitu, saya menunggu keadaan krisis tersebut lewat untuk
menghindari kerugian yang akan saya alami. Setelah ekonomi Indonesia kembali
stabil, saya mencoba menjalankan usaha warung padang ini, saya kembali memulai
usaha ini kembali dari nol.
Saya : Apakah kendala yang ibu alami
selama menjalankan usaha ini ?
Ibu
Ratih : Kendalanya itu dalam modal
yang dibutuhkan untuk mengelola usaha
tersebut. Selain itu
pesaing-pesaing yang banyak bermunculan dalam usaha
sejenis.
Saya : Lalu apa langkah yang akan ibu
lakukan agar dapat bersaing dengan
pengusaha warung makan
lainnya ?
Ibu
Ratih : Yang paling penting bagi
saya, pedagang itu harus jujur de. Selain itu saya tetap mempertahankan bahan
dan bumbu terbaik yang akan digunakan pada masakan tersebut. Selain itu saya
akan melayani para peanggan dengan sebaik mungkin, sehingga pelanggan akan
merasa nyaman berada di warung saya.
Saya
: Ooh seperti itu
ya bu, lalu apa harapan dan target ibu kedepannya untuk
usaha warung padang
tersebut ?
Ibu
Ratih : Saya mempunyai
target agar usaha ini bisa membuka cabang dilain tempat nantinya. Selain itu
harapan saya adalah semoga usaha tersebut makin sukses dan dapat mempertahankan
cita rasa dan aroma khas minang.
Saya
: Mungkin itu saja pertanyaan yang saya tanyakan kepada ibu,
terimakasih ya bu atas waktunya untuk wawancara.
terimakasih ya bu atas waktunya untuk wawancara.
Ibu Ratih : Sama-sama
de.
Demikian wawancara saya dengan seorang pengusaha warung
masakan padang. Saya mempunyai saran kepada pembaca, jangan menyerah untuk membuat
ataupun mengembangkan usaha yang kita jalani. Karena dengan tekad, kerja keras,
semangat, kejujuran serta doa yang kita jalani dengan sungguh-sungguh mudah-mudahan semua keinginan kita dalam
mengembangkan usaha itupun pasti berhasil dan sukses seperti kisah Ibu Ratih.
Semoga kisah ini dapat menginspiarsi anda sekalian.